Thursday, October 21, 2010

Mutiara Nasihat Abdullah bin Mas’ud

Seorang lelaki berada di sisi beliau dan berkata, “Aku tidak ingin menjadi golongan kanan, aku ingin termasuk golongan muqarrabun saja.” Abdullah berkata, “Bahkan disini ada orang yang apabila meninggal nanti tidak ingin dibangkitkan.”

Suatu saat beliau keluar dan diikuti oleh beberapa orang. Beliau bertanya kepada mereka, “Adakah kalian memiliki kepentingan sehingga mengikutiku?” Mereka menjawab,”Tidak ada, kami hanya ingin berjalan bersama anda.” Abdullah berkata, “Kembalilah kalian, sesungguhnya yang demikian ini menyebabkan hina bagi yang mengikuti dan fitnah bagi yang diikuti.” Abdullah berkata, “Seandainya kalian mengetahui apa yang ada pada diriku sebagaimana yang aku ketahui tentang diriku, nescaya akan kalian taburkan tanah di kepalaku.” Abdullah berkata, “Barangsiapa mengerjakan kebaikan, nescaya Allah akan memberi kebaikan kepadanya dan barangsiapa menjaga diri dari kejahatan, nescaya Allah akan menjaganya.”

Orang-orang yang bertakwa adalah pemuka, para ahli fiqih adalah pemimpin, bergaul dengan mereka akan menambah kebaikan.”

Sebaik-baik perkara yang dibenci adalah kematian dan kefakiran.

Demi Allah tidak ada lain kecuali kaya atau miskin. Aku tidak peduli, dengan yang mana aku diuji. Aku hanya berharap kepada Allah dalam keadaan kaya atau miskin. Bila kaya, semoga Allah memberiku kedermawanan. Apabila fakir, semoga Allah memberiku kesabaran.

Selagi engkau dalam shalat, bererti engkau sedang mengetuk pintu Raja. Barangsiapa mengetuk pintu Raja, nescaya akan dibukakan baginya.

Seringkali syahwat mengakibatkan sedih berkepanjangan.

Bila zina dan riba telah dilakukan dengan terang-terangan di suatu desa, petanda akan datang kehancurannya.

Carilah hatimu di tiga tempat, saat mendengar Al-Qur’an, di tempat majlis zikir dan saat-saat menyendiri. Bila engkau tidak mendapatinya, maka mohonlah kepada Allah agar Dia menganugerahkan hati (yang baru) kepadamu, kerana sesungguhnya engkau sudah tidak lagi memiliki hati.

Tiada sesuatupun di muka bumi yang lebih perlu untuk lama dipenjara daripada lisan.

Ilmu bukanlah kerana banyaknya menghafal riwayat, akan tetapi ilmu adalah rasa takut.

Setiap pandangan yang haram adalah santapan bagi syaitan

Sudah sepantasnya bagi pembawa Al-Qur’an menghidupkan malamnya di saat manusia tidur, puasa di siang hari di saat manusia berbuka, menunjukkan kesedihannya saat manusia bersenang-senang, menangis di saat manusia tertawa, diam saat manusia banyak bicara, khusyu’ saat manusia sombong. Hendaknya seorang pembawa Al-Qur’an sentiasa menangis, sedih, bijaksana, lemah lembut dan tenang. Dan tidak sepantasnya seorang pembawa Al-Qur’an itu keras hati, lalai, banyak bicara dan kasar.

Bersama kegembiraan pasti ada kesedihan. Tiada rumah yang mendapatkan kenikmatan, melainkan mendapatkan pula pelajaran. Masing-masing kalian adalah tamu, sedangkan hartanya adalah pinjaman. Setiap tamu akan segera pulang, sedangkan pinjaman dikembalikan kepada pemiliknya.

Diambil dari: Menjadi Kekasih Allah, Bersama Pakar Rohani Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, Penerbit Pustaka At-Tibyan.

No comments:

Post a Comment